Sabtu, 31 Maret 2018

Manajemen Layanan Publik

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK

   Manajemen pelayanan publik adalah suatu bentuk pelayanan dalam bentuk jasa ataupun barang publik, biaya dari pelayanan public ini mendapatkan dana dari pajak. Dalam suatu pelayanan public harus memiliki standar nya dan dimuat dalam pasal 23 paling sedikit harus memuat sebagai berikut :
1.     Dasar hukum
2.     Persyratan
3.     Biaya
4.     Pengawasan internal
5.     Jumlah pelaksana
6.     Jangka waktu penyelesaian
7.     Evaluasi kinerja pelaksana
8.     Kompetensi pelaksana
9.     Produk pelayanan
10. Jaminan pelayanan yang memberi kepastian pelayanan
Pelayanan publik juga memeliki prinsip dan manajemennya seperti :
1.     Kepemimpinan dengan kualitas tinggi (quality leadership)
2.     Kerjasama yang baik dalam sebuah tim (teamwork)
3.     Memiliki kemampuan untuk memberikan wewenang dan kepercayaan untuk meningkatkan pemberdayaan (Empowerment)
4.     Perencanaan kualtias yang sudah memiliki keutuhan/integritas dalam strategi bisnis (Integrated Business Strategy)
5.     Fokus pada konsumen untuk selalu memberikan yang terbaik (Customer Focus)
   Sebagai contoh yaitu program kartu Jakarta sehat (KJS), program ini dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan diluncurkan pada 10 november 2012 program ini juga ditujukan khususnya untuk 4,7juta penduduk miskin yang berada di daerah ibukota, namun dalam program ini ada kendala dimana fasilitas yang disediakan tidak dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat yang membludak.

   Terkadang program ini menjadi salah sasaran/warga yang benar2 membutuhkan malah tidak dapat akibat minimnya pengawasan. Dengan melakukan reqrutment atau alokasi tenaga kesehatan dan bantuan peralatan2 & tenaga medis pemerintah berhasil meminimalisir permasalahannya, keputusan Menteri negara pemberdayaan aparatur negara menerapkan prinsip akurasi produk pelayanan public harus diterima dengan Benar.
   Agar penerapan tersebut tepat sasaran pemerintah harus membentuk badan pengawas yang bertugas untuk mengevaluasi dan memonitori program tersebut/ jika salah satu masyarakat ingin mendaftarkan program tersebut maka harus mencocokan dulu data2 yang ia punya dengan data yg sudah pemerintah ketahui tentang identitas orang tersebut seperti berapa gajinya perbulan dan untuk itu pemerintah harus menerapkan berapa gaji minimal yangdapat mendaftar program KJS tersebut. Permasalahan itu bukan hanya menjdai tanggung jawab pemerintah namun perlunya juga kesadaran masyarakat.



Sumber :


Kamis, 29 Maret 2018

Manajemen Layanan Sistem Informasi





   Manajemen layanan system informasi adalah : metode system informasi yang terpusat pada konsumen layanan terhadap bisnis perusahaan. Manajamen ini juga berfokus pada proses dan memiliki kerangka kerja serta metodologi gerakan seperti proses (six sigma, erp, dsb).

   Manajemen layanan system informasi biiasanya menangani bukan hanya pada pengembangan teknologinya saja tapi juga menangani masalah pada operasional manajemen system informasi, contoh: proses pembuatan software computer yang digunakan untuk dijual oleh si bagian pemasar lalu si pengembang bisnis perusahaan perangkat lunak inilah yang jadi focus perhatiannya.

Didalam Manajemen layanan system informasi menggunakan metode sebagai berikut:

1.     Totally Quality Manajemen (TQM)
Metodi ini biasanya ditujukan untk mnanamkan kualitas pada semua proses yang ada dalam organisasi.
2.     Six Sigma
Merupakan alat manajemen baru yang digunakan untuk menggantikan TQM. Metode ini juga memiliki tujuan untuk memangkas waktu pembuatan produk, menhilangkan cacat produksi dan menghilangkan biaya.
3.     Business Process Management (BPM)
BPM ini merupakan pendekatan manajemen holistic untuk meningkatkan efisiensi bisnis. Metode ini digunakan untuk  penyelarasan organisasi dengan keinginan dan kebutuhan nya.
4.     Capabillity Maturity Model Integration (CMMI)
Praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam dokumen2 yang disebut model, dan ditujukan kepada berbagai macam bidang yang berbeda.



Kerangka Kerja (Framework) Manajemen Layanan Sistem Informasi

Didalam kerangka kerja Manajemen Layanan system informasi terbagi menjadi 8 berikut penjelasannya
1.     Bagian pertama ada Information Technology Infrastructure Library atau (ITIL) adalah sebuah rangkaian dengan konsep dan Teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan serta teknologi informasi. ITIL merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC)
2.     Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) adalah audit system informasi dari dasar pengendalian yang dibuat oleh Information System Audit and Control Association (ISACA) dan ITGI pada tahun 1992
3.     Software Maintance Maturity Model
4.     PRM-IT IBM's Process Reference Model for IT
5.     ASL (Aplikasi Layanan Perpustakaan) yaitu kerangka domain public dari praktik terbaik yang biasa digunakan untuk standarisasi proses dalam aplikasi manajemen  yang mencakup disiplin memproduksi dan memelihara system informasi serta aplikasi.
6.     BISL atau Business Information Services Library yaitu standar domain publik yang dibuat pada tahun 2005 dan diatur oleh ASL. Kerangka kerja nya menggambarkan standar untuk proses dalam bisnis di strategi operasi tingkat. Perbedaan utama dengan ASL dan ITIL hanyalah fokus pada pasokan sisi informasi kalau BISL berfokus kepada sisi permintann
7.     MOF atau Microsoft Operations Framework atau MOF 4.0 yaitu adalah sebuah serangkaian panduan yang fungsi dan tujuannya membantu teknologi informasi (TI) Profesional dan menerapkan layanan handal serta hemat biaya
8.     eSourcing Capability Model for Services Providers (Escm-sp) Adalah kerangka kerja dan dikembangkan oleh ITSqc. eSCM-SP adalah “model praktik terbaik” dengan 3 tujuan:

1.     memberikan penyedia layanan bimbingan yang akan membantu meningkatkan kemampuan mereka diseluruh sourcing siklus hidup
2.     menyediakan klien dengan cara objektif untuk mengevaluasi kemampuan penyedia layanan
3.     menawarkan penyedia layanan standar yang digunakan ketika membedakan diri dari pesaing




Manfaat Manajemen Layanan Sistem Informasi di Lingkungan Sekitar
1.     Tersedianya kualitas dan keterampilan  dalam memanfaatkan system informasi
2.     Menambah Kecepatank dan keakuratan akes data bagi para penggunanya
3.     Menetapkan investasi yang diarahkan pada system informasi



Peranan Manajemen Layanan Sistem Informasi di Lingkungan Sekitar
1. Perencanaan Strategi Perusahaan dan Kebijakan
Peranan ini untuk mengetahu selera dari para konsumen serta perluang pasarnya
2. Meningkatkan Aksesibilitas/Kecepatan
Peran ini dilakukan agar data dapat diakses secara cepat dan akurat bagi para penggunanya
3. Mendukung Operasional Bisnis
Peranan ini menyediakan dukungan operasional bisini seperti akutansi hingga penelusuran pesanan pelanggan yang dilakukan masyarakat sehari-hari
4. Meningkatkan efisiensi kerja
5. Meningkatkan daya saing bisnis










Kesimpulan:
Jadi kesimpulannya, Manajemen layanan system informasi berfungsi untuk mempermudah orang-orang yang ingin menggunakan layanan yang nantinya akan digunakan dalam suatu bisnis perusahaan.



















Sumber: