Sabtu, 15 April 2017

Ilmu Budaya Dasar



Ilmu Budaya Dasar



1. Manusia Dengan Cinta Kasih


Image result for cinta



     Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta yitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,  sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.

     Cinta amat penting dalam kehidupan manusia.Karena cinta itulah kehidupan ini ada.Bukan hanya manusia, bahkan binatang-binatang pun sesungguhnya berbuat sesuatu karena dorongan perasaan cinta.Hanya bedanya, manusia berbuat karena kesadaran atau akalnya, sedangkan binatang berbuat karena nalurinya.

     Jadi perasaan cinta pun dapat dipengaruhi oleh dua sumber, yaitu perasaan cinta yang digerakkan oleh akal budi, dan perasaan cinta yang digerakkan oleh nafsu, yang pertama disebut cinta tanpa pamrih atau cinta sejati.Dan yang kedua disebut cinta nafsu atau cinta pamrih, Perasaan antar sesama, hendaknya perasaan cinta yang berangkat dari dasar rasa ‘tepa selera’. 

     Dengan cara menempatkan diri kita pada diri orang lain, dengan demikian kita akan merasa satu dengan orang yang kita cinta. Dalam cinta kasih atau cinta sejati tidak ada kehendak untuk memiliki, apalagi menguasai, cinta kasih atau cinta sejati adalah rasa cinta yang tulus dan tidak memerlukan atau menuntut balas, maka cinta kasih itu akan meliputi seluruh dunia, tanpa melihat suku bangsa, warna kulit, agama dan sebagainnya; karena ia tidak bergantung kepada sesuatu yang ada dan melekat pada sesuatu yang dicintai. 

     Cinta kasih ‘keberadaannya’ bukan disebabkan oleh unsur-unsur yang bersifat eksternal, yang ada di luar diri kita, melainkan justru oleh unsure-unsur yang besifat internal, yang bersemayam dan berkembang di dalam diri kita masing-masing, cinta kasih tidak mengenal diri, cemburu, persaingan dan sebangsanya, dukannya adalah duka kita, gembira nya adalah gembira kita.Bagi cinta kasih pengorbanan adalah suatu kebahagiaan, sebaliknya ketidakmampuan membahagiakan atau paling tidak meringankan beban yang dicintai atau dikasihi adalah suatu penderitaan.

2. Manusia Dengan Keindahan


Image result for keindahan manusia

     Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

     Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan, keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah, karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar, sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni, dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan, manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.

     Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah, alam itu ciptaan Tuhan, alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang, konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran, batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri, keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik, orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya, dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi, demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.

3. Manusia Dengan Penderitaan



     Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini, beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan, mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya, perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara, dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan.

     Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan, dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan, namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat, manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya, tidak hanya naluri namun juga nurani.

     Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah, manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya, manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya.

     Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan, karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit, manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.

     Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani, manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari kesalahanya, namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat.

     Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi penderitaan, ada yang menganggap sebagai menikmati rasa sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan, sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental, apa bila manusia tidak mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat kelak dapat menggiring manusia pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka.


4. Manusia Dengan Keadilan


Image result for keadilan

     Keadilan dalam menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia, kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit, kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda, bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.

     Keadilan sosial bukan sekadar berbicara tentang keadilan dalam arti tegaknya peraturan perundang-undangan atau hukum, tetapi berbicara lebih luas tentang hak warganegara dalam sebuah negara, keadilan sosial adalah keadaan dalam mana kekayaan dan sumberdaya suatu negara didistribusikan secara adil kepada seluruh rakyat, dalam konsep ini terkadung pengertian bahwa pemerintah dibentuk oleh rakyat untuk melayani kebutuhan seluruh rakyat, dan pemerintah yang tidak memenuhi kesejahteraan warganegaranya adalah pemerintah yang gagal dan karena itu tidak adil.

     Dari perspektif keadilan sosial, keadilan hukum belum tentu adil, misalnya menurut hukum setiap orang adalah sama, tetapi jika tidak ada keadilan sosial maka ketentuan ini bisa menimbulkan ketidakadilan, misalnya, karena asas persamaan setiap warganegara setiap orang mendapatkan pelayanan listrik dengan harga yang sama, tetapi karena adanya sistem kelas dalam masyarakat, orang kaya yang lebih bisa menikmatinya karena ia punya uang yang cukup untuk membayar, sedangkan orang miskin tidak atau sedikit sekali menikmatinya.

     Menurut keadilan sosial, setiap orang berhak atas “kebutuhan manusia yang mendasar” tanpa memandang perbedaan “buatan manusia” seperti ekonomi, kelas, ras, etnis, agama, umur, dan sebagainya, untuk mencapai itu antara lain harus dilakukan penghapusan kemiskinan secara mendasar, pemberantasan buta huruf, pembuatan kebijakan lingkungan yang baik, dan kesamaan kesempatan bagi perkembangan pribadi dan sosial, inilah tugas yang harus dilaksanakan pemerintah.






source:
http://ibd99.blogspot.co.id
https://mariefrancis65.wordpress.com
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.co.id
https://devilmavioso.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar