Fauzan Daffa M
Minggu, 22 Maret 2020
Kamis, 02 Januari 2020
Kamis, 07 November 2019
Artikel Audit Teknologi Sistem Informasi
Post ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Audit Teknologi Sistem Informasi.
Klik disini untuk melihat artikel
Klik disini untuk melihat artikel
RINGKASAN E-BOOK (IT AUDITING USING CONTROLS TO PROTECT INFORMATION ASSETS. SECOND EDITION) CHAPTER 6
AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Disusun Oleh :
Muhammad Fariz F (14116825)
Fauzan Daffa M (12116716)
Muhammad Adam Z (14116664)
Yoel Christian (16116355)
Habil Mahendri (13116118)
Kelas : 4KA24
Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2019
Rangkuman Chapter 6 dalam buku "IT Auditing: Using Controls to Protect Information Assets Second Edition"
Kunci keberhasilan audit Windows server atau client adalah meninjau host secara menyeluruh serta koneksi lain yang mungkin terlewati data dari host atau untuk host.Langkah-langkah audit Windows Server
- Dapatkan informasi sistem dan versi servicepack lalu bandingkan dengan persyaratan kebijakan.
- Tentukan apakah server menjalankan firewall yang disediakan perusahaan.
- Tentukan apakah server menjalankan program antivirus yang disediakan perusahaan.
- Pastikan semua patch yang terpasang sesuai kebijakan manajemen server.
- Tentukan apakah server menjalankan manajemen patch yang disediakan perusahaan.
- Tinjau dan verifikasi informasi startup.
- Tentukan layanan apa saja yang digunakan pada sistem, dan validasi dengan admin sistem.
- Pastikan hanya menginstall aplikasi yang sudah disetujui dengan persyaratan kebijakan.
- Pastikan hanya tugas yang disetujui yang dijalankan.
- Tinjau dan evaluasi prosedur pembuatan akun user dan pastikan akun hanya dibuat sesuai kebutuhan bisnis.
- Pastikan user telah dibuatkan domain level.
- Tinjau dan evaluasi grup dan tentukan peraturan grup.
- Tinjau dan evaluasi kekuatan password sistem.
- Evaluasi password yang digunakan untuk kontrol server.
- Tinjau dan evaluasi hak user dan pilihan keamanan yang ditentukan di kebijakan keamanan.
- Tinjau dan evaluasi remote access.
- Pastikan banner peringatan legalisasi muncul ketika melakukan koneksi ke sistem.
- Perhatikan dan evaluasi penggunaan sharing.
- Pastikan server menggunakan audit sesuai kebijakan perusahaan.
- Tinjau dan evaluasi prosedur admin sistem dalam memonitor sistem.
- Ketika mengaudit dengan cangkupan yang besar, tentukan apakah ada standar untuk sistem yang baru.
Langkah-langkah audit Windows Client
- Tentukan apakah client menjalankan firewall yang ditentukan perusahaan.
- Tentukan apakah client menjalankan program antivirus yang ditentukan perusahaan.
- Tentukan apakah client menggunakan standar minimum service pack, hotfix, dan software.
- Pastikan client sesuai dengan Microsoft Baseline Security Analyzer.
- Analisa sistem dengan network analizer commercial-grade.
- Evaluasi keamanan.
Kamis, 10 Oktober 2019
AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Disusun Oleh :
Muhammad Fariz F (14116825)
Fauzan Daffa M (12116716)
Muhammad Adam Z (14116664)
Yoel Christian (16116355)
Habil Mahendri (13116118)
Kelas : 4KA24
Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2019
1. Ruang Lingkup Audit Sistem Informasi
Ruang lingkup mencakup audit terhadap sistem informasi penjualan, yang diawali pada bagian marketing penerimaan order hingga pembuatan laporan penjualan. Sedangkan pengendalian prosedur dan pelaksanaan sistem informasi dibagi menjadi dua bagian yakni:
Pengendalian Umum (General Control) mencakup pengendalian manajemen keamanan dan pengendalian manajemen operasi.
Pengendalian Aplikasi (Aplication Control) mencakup pengendalian boundary, pengendalian input dan pengendalian output.
2. Jenis-jenis kontrol dan audit sistem informasi
Jenis – jenis kontrol sistem informasi
1. Kendali pencegahan (preventive control)
Kendali pencegahan adalah suatu langkah pencegahan yang diambil sebelum keadaan darurat, kehilangan atau masalah yang terjadi. Contohnya: Melindungi uang kas dari pencurian dan penyalahgunaan mulai saat diterima sampai disetorkan ke bank.
2. Kendali detektif (detective control)
Kendali detektif adalah untuk menemukan terjadinya kesalahan.
Contohnya: Laporan uang kas bank. Misalkan dalam melakukan transaksi pada saat diterima sampai disetorkan kebank. kemudian bank tersebut akan memeriksa perhitungan saldosetiap bulannya.
3. Kendali koreksi (corrective control)
Kendali koreksi adalah proses yang dibuat secara khusus untuk memperbaiki kesalahan data yang mengakibatkan gangguan jaringan atau komunikasi.
Jenis – jenis audit sistem informasi
1. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan (Financial Statement Audit) merupakan audit yang dijalnkan untuk mencari tahu tingkat kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Apabila sistem akuntasi organisasi yang diaudit adalah sistem akuntasi berbasis komputer maka audit dilaksanakan pada sistem informasi akuntansi, apakah prosss atau mekanisme sistem dan program komputer sudah selsai, pengendalian umum sistem memadai dan data yang telah substansif.
2. Audit Operasional
Ada tiga jenis audit operasional (Operational Audit), antara lain:
- Post Implementation AuditPelaksanaan post implementasi audit atau audi setelah implementasi ini dijalnakan oleh auditor dengan penerapan, pengalamannya dalam pengembangan sistem aplikasi, sehingga auditor dapat mengevaluasi apakah sistem yang diimplementasikan harus dimutakhirkan atau diperbaiki atau bahkan dihentikan apabila sudah tidak sesuai dengan keperluan atua mengandung kesalahan
- Conccurrent Audit (Audit Bersama)Audit menjadi tim pengembang sistem, auditor membantu tim untuk melakukan peningkatan kualitas dikembangkannya sistem yang dibangun oleh analisis, desingner dan programmer dan akan diterapkan.
- Concurrent Audits (Audit Secara Bersama-sama)Auditor melakukan evaluasi kinerja unit fungsional atau fungsi sistem informasi apakah telah dikelola dengan baik, apakah kontrol berkembangnya sistem secara menyeluruh sudah dijalankan dengan baik, apakah sistem kompute rsudah dikelola dan dioperasikan dengan baik.
3. Tujuan kontrol dan audit sistem informasi.
Tujuan kontrol :
- Mendeteksi agar komputer tidak dikelola secara kurang terarah
- Mendeteksi resiko kehilangan data.
- Mendeteksi resiko pengambilan keputusan yang salah akibat informasi hasil proses sistem komputerisasi salah/lambat/tidak lengkap.
- Menjaga aset perusahaan karena nilai hardware, software dan personil yang lazimnya tinggi.
- Mendeteksi resiko error komputer.
- Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer (fraud).
- Menjaga kerahasiaan
- Meningkatkan pengendalian evolusi penggunaan komputer
Tujuan audit :
- Pengamanan AsetAset informasi pada perusahaan seperti perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh sistem pengendalian intern yang baik supaya tidak terjadi penyalahgunaan aset perusahaan.
- Menjaga Integritas DataIntegritas data adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data mempunyai atribut tertentu seperti kelengkapan, kebenaran dan keakuratan. Jika integritas data tidak dijaga, maka suatu perusahaan tidak akan mempunyai hasil atau laporan yang benar bahkan perusahaan dapat mengalami kerugian.
- Efektifitas SistemEfektifitas sistem informasi perusahaan mempunyai peran penting dalam proses diambilnya keputusan. Suatu sistem informasi bisa disebut efisien jika sistem informasi tersebut dapat memenuhi keperluan pengguna atau user dengan sumber daya informasi yang minimal.
- Efisiensi SistemSuatu sistem bisa disebut efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan daya informasi yang minimal.
- EkonomisEkonomis menunjukkan kalkulasi untuk rugi ekonomi yang sifatnya kuantifikasi nilai moneter atau uang. Ekonomis bersifat pertimbangan ekonomi.
4. Kerjasama dari auditor publik.
Pada tanggal 5 November 2008 BPK RI dan Kerajaan Norwegia telah meneken Nota Kesepahaman (MOU) kerjasama audit sektor publik. Kedua pihak antara lain akan melakukan pertukaran pengalaman dan pakar audit.
Penekenan MOU tersebut dilakukan oleh Ketua BPK RI Anwar Nasution dengan Ketua BPK Norwegia Juergen Kosmo di Oslo dan dihadiri segenap eksekutif kantor BPK Kerajaan Norwegia dan staf lainnya.
MoU tersebut antara lain memuat kesepakatan pertukaran pengalaman dan pakar audit serta penyelenggaraan proyek riset audit bersama. Selain itu juga diseminasi dan berbagi pengetahuan melalui konsultasi dan penyelenggaraan seminar tentang berbagai isu terkait dengan sektor publik. MOU ini akan berlaku selama dua tahun sejak diteken dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.
Anwar mengharapkan agar dengan ditandatanganinya MoU tersebut, auditor kedua negara dapat saling belajar, termasuk dalam upaya menangani berbagai kasus korupsi, penggelapan pajak, masalah privatisasi BUMN, dan isu audit yang menyangkut lingkungan hidup serta kesehatan.
Kesimpulan:
audit sistem informasi adalah suatu proses pengendalian terhadap suatu organisasi agar berjalan sesuai dengan rencangan dengan adanya Kendali pencegahan, detektif, dan koreksi, dimana dapat mengurangi atau menyelesaikan masalah dalam organisasi. audit sistem informasi juga dibutuhkan agar sistem berjalan dengan efektif dan efisien yang dapat meminimalkan pengeluaran, serta menjaga suatu aset organisasi dan kebenaran data yang ada.
Referensi :
https://www.mas-software.com/blog/apa-itu-audit-sistem-informasi/
https://sis.binus.ac.id/2017/01/17/audit-sistem-informasi/
https://slideplayer.info/slide/12369213/
https://news.detik.com/berita/d-1033321/bpk-ri-dan-norwegia-teken-mou-kerjasama-audit
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-audit-sistem-informasi-tujuan-jenis-tahapan-ruang-lingkup.html
https://www.academia.edu/32029795/MAKALAH_PENG.KONTROL_DAN_AUDIT_SISTEM_INFORMASI
http://www.akuntansiuncen.ac.id/audit-sistem-informasi/
AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI
Tugas 1
- Auditor Internal (Internal Auditor)
Auditor internal adalah auditor yang dipekerjakan oleh suatu entitas usaha dan bekerja untuk perusahaan tersebut. Auditor internal hanya memeriksa dokumen – dokumen keuangan internal yang diberikan oleh pihak – pihak manajemen dalam ruang lingkup yang terbatas. Auditor internal juga membantu perusahaan untuk meningkatkan akurasi data keuangan mereka dan menghindari masalah hukum atau keuangan.
- Auditor Internal (Internal Auditor)
- Auditor Independen (Independent Auditor)
Auditor independen adalah auditor eksternal yang pada umumnya merupakan anggota kantor akuntan publik yang memberikan jasa audit profesional untuk masing – masing klien. Di luar negeri sebutan auditor independen adalah CPA. Auditor independen haruslah benar – benar independen yang tidak dipengaruhi oleh pihak – pihak manapun.
- Auditor Pemerintah (Government Auditor)
Auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja pada sektor – sektor pemerintahan. Auditor pemerintah pada umumnya meninjau keuangan dan praktek lembaga – lembaga pemerintahan. Hasilnya akan dijadikan acuan dalam membuat dan mengelola beberapa kebijakan dan anggaran.
- Auditor Forensik (Forensic Auditor)
Auditor forensik adalah auditor yang mempunyai spesialisi dalam tindakan kriminal keuangan. Biasanya mereka memeriksa beberapa dokumen yang terkait dengan tindakan kriminal seperti kejahatan perbankan, fraud, money laundry, serta melacak uang yang diguankan untuk mencari tahu di mana uang itu berasal dan dimana uang itu tersimpan.
2. Standar profesi dari auditor SI:
Standar auditor SI tidak lepas dari standar profesional seorang auditor SI. Standar profesional adalah ukuran mutu pelaksanaan kegiatan profesi yang menjadi pedoman bagi para anggota profesi dalam menjalankan tanggung jawab profesinya. Standar profesional adalah batasan kemampuan (knowledge, technical skill and professional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seseorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang aturan – aturannya dibuat oleh organisasi profesi yang bersangkutan. Beberapa standar audit SI yang biasa digunakan adalah sebagai berikut :
- ISACA : IT Standards, Guidelines, and Tools and Techniques for Audit and Assurance and Control Professionals.
- IIA : International Professional Practices Framework / IPPF.
- IASII : Standar Audit Sistem Informasi.
- BI : Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank / SPFAIB.
- BPPT : Framework, Kode Etik & Standar, Pedoman Umum Audit Teknologi.
3. Penting nya audit TI dan SI perlu dilakukan terhadap suatu organisasi:
Perkembangan teknologi telah mengakibatkan perubahan pengolahan data yang dilakukan perusahaan dari sistem manual menjadi secara mekanis, elektromekanis, dan selanjutnya ke sistem elektronik atau komputerisasi. Peralihan ke sistem yang terkomputerisasi memungkinkan data yang kompleks dapat diproses dengan cepat dan teliti, guna menghasilkan suatu informasi.
Dalam mendukung aktivitas sebuah organisasi, informasi menjadi bagian yang sangat penting baik untuk perkembangan organisasi maupun membaca persaingan pasar. Dalam hal proses data menjadi suatu informasi merupakan sebuah kegiatan dalam organisasi yang bersifat repetitif sehingga harus dilaksanakan secara sistematis dan otomatis.
Dengan demikian, sangat diperlukan adanya pengelolaan yang baik dalam sistem yang mendukung proses pengolahan data tersebut. Dalam sebuah organisasi tata kelola sistem dilakukan dengan melakukan audit.
Sumber:
http://herunugroho.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2016/08/Standar-Audit-SI.pptx
Langganan:
Postingan (Atom)